Senin, 23 Agustus 2010
Hamster
Sumber Gambar:
http://www.hamstersblog.com/
http://www.hamstersblog.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Hamster6_-_Colour_Corrected.jpg
http://www.hamster-palace.com/information/types-of-hamster.html
http://kokocek.blogspot.com/2010/06/my-lovely-pet.html
Hamster, si Mungil nan Lucu
Matanya bulat, kecil dan mengilap. Dia memiliki telinga yang pendek di kiri dan kanan atas kepalanya. Dengan bahu kuat dan tubuh elastis, dia mampu menerobos lubang kecil. Dia juga dikenal sebagai penggali lubang yang ahli dan efisien.
Tubuh mungilnya yang diselimuti bulu membuat orang sering menyebut dirinya sebagai tikus. “Hamster adalah hamster, bukan tikus atau marmut,” kata Widjaja Taslim, penggemar hamster di Jakarta.
Widjaja merasa perlu menegaskan hal tersebut karena kebanyakan penggemar satwa menganggap hamster sebagai tikus atau marmut. Padahal, bila dilihat dari ciri fisiknya hamster sama sekali berbeda dengan kedua jenis satwa tersebut. “Coba perhatikan waktu tikus makan. Dia punya daya makan yang rakus, seolah-olah semua makanan harus dihabiskan,” tutur Widjaja menjelaskan.
Hamster tak punya perilaku rakus seperti tikus. Dia hanya makan ransum seperlunya saja. Tak jarang, di tempat pakannya terlihat makanan yang masih bertumpuk. Lagipula, tikus memiliki ekor yang panjang, sedang hamster hanya punya tulang ekor. Lantaran panjang ekor hamster tak sampai setengah panjang tubuh, orang seringkali menyatakan hamster tak punya ekor.
Biasanya para penggemar satwa memelihara hamster yang sudah akrab dengan manusia. Saat ini jenis hamster yang sudah dipelihara manusia tak banyak, hanya empat. Di seluruh dunia, terdapat puluhan jenis hamster yang hidup bebas di alamnya. Hamster liar tersebut biasanya dinamakan berdasar nama negara atau wilayah tempat dia hidup. Misalnya, hamster Eropa, hamster Rumania, hamster Turki, hamster Tibet, hamster Mongol dan lainnya.
Hamster Syria merupakan jenis paling banyak punya nama sebutan lain. Ada yang menyebutnya, golden hamster, teddybear hamster, standard hamster, ada juga yang bilang fancy hamster.
Hamster yang punya nama ilmiah Mesocricetus auratus ini berasal dari padang pasir Timur Tengah. Dia hidup dalam liang-liang dalam bukit-bukit pasir. Jenis ini juga paling umum dipelihara karena dapat dipegang oleh anak kecil dengan mudah. Saat dewasa panjang tubuh antara 17 – 22 cm.
Di negara kita jenis tersebut sering disebut hamster lokal atau hamster biasa. Padahal Indonesia tak punya satwa asli jenis hamster. Maklum, kita menyebut demikian karena hamster Syria adalah jenis yang pertama kali dikenal. Sayang, tak ada catatan resmi mengenai sejarah hamster masuk Indonesia.
Hamster lain yang sering dipelihara adalah hamster mini. Secara fisik, satwa yang satu ini memang berukuran kecil—dibandingkan jenis hamster lainnya. Ada tiga jenis hamster mini yang dikenal dan dipelihara: hamster mini Campbell (Phodopus campbelli), hamster mini winter white (Phodopus sungorus) dan hamster mini Roborovski (Phodopus roborovski). Yang terakhir, panjang tubuhnya maksimal hanya 5 sentimeter.
Selain itu, ada hamster Cina. Satwa pemilik nama ilmiah Cricetulus griseus ini panjang tubuh bisa mencapai 10 cm. Catatan ini hanya untuk hamster jantan. Yang betina, tubuhnya lebih pendek. Waktu masih kecil, warna bulunya tampak lebih keabu-abuan jika kita bandingkan dengan usia dewasa. Kata Widjaja Taslim, jenis ini dikenal sulit dibudidayakan.
Hamster hibrida juga masuk dalam daftar jenis yang dipelihara manusia. Jenis ini dihasilkan dari campur tangan manusia yang melakukan persilangan antarjenis hamster. Di habitat aslinya, persilangan model begini tak pernah ditemukan.
Menurut Widjaja, “kebijakan” mengawinkan dua jenis hamster ini bukanlah hal yang tepat. Pasalnya, kedua jenis tersebut punya kecenderungan untuk terserang penyakit yang berbeda. Hamster hibrida biasanya steril atau mandul. Penyebabnya, kawin antarjenis ini mengahasilkan susunan gen yang berubah pada anak-anak atau keturunannya. Saat ini, hanya ada empat tipe warna hamster hibrida yang diakui: pearl, normal, imperial dan sapphire.
Di Indonesia, demam hamster ditulari lewat sejumlah pet shop papan atas di kota-kota besar. Meski tak ada catatan khusus sejarah masuknya hamster ke negara kita, namun Widjaja menduga satwa unik ini dibawa oleh penggemar satwa. Penggemar tersebut kemudian menjadi pedagang hamster skala kecil. Saat ini, telah muncul penggemar hamster yang menekuni budidaya satwa yang termasuk ordo Rhodentia ini.
(SH/bayu dwi mardana)
Sumber :
http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2004/1103/hob1.html
Sekilas Tentang Makanan Hamster
Hamster juga termasuk hewan pengerat, mereka akan makan makanan yang apa mereka temui - apa lagi yang manis-manis tanpa pikir panjang lagi. Mereka tidak berpikir apa makanan itu berbahaya atau tidak bagi mereka. Jika anda memberi makanan apa saja yang mereka makan, mereka dapat menjadi gemuk, dan sering kali dapat membuat mereka sakit. Anda harus memperhatikan naluri mereka yang menyembunyikan makanan mereka di sarangnya. Ada beberapa makanan di tampungan mereka yang telah menjadi busuk dan dapat menimbulkan masalah.Karena itu untuk menjadi pemelihara yang baik anda juga perlu menjadi pakar gizi mereka yang baik untuk hamster anda.
ImageHamster suka biji bunga matahari seperti hewan pengerat lainnya. Kadang-kadang biji ini sering dinyatakan sebagai sumber nutrisi utama tetapi itu tidak benar. Di lingkungan alam liarnya, biji-matahari memang sumber nutrisi penting dan dapat dimengerti mereka tergila-gila akan biji matahari ini. Tetapi untuk hamster, biji matahari adalah makanan terlalu berlemak untuk dimakan setiap hari. Jika anda memberi makan biji matahari di kandang hamster anda, ini akan membuat hamster anda cepat gemuk. Kegemukan juga tidak baik untuk hamster. Anda sebaiknya memberi biji matahari sebagai hadiah/traktiran. Jumlah maksimum harian adalah antara 3 sampai 5 biji. Cara ini juga dapat membantu anda menjinakan atau berteman baik dengan hamster dengan cepat. Dengan memberi makan biji matahari dengan tangan, hamster anda akan mengakui anda sebagai pemelihara yang baik.
Selain biji-bjian atau kacang, anda dapat memberi makan hamster anda dengan sayuran seperti cabbage dan sayuran lainnya. Mereka suka sekali. Sayuran tidak membuat mereka gemuk. Anda tidak perlu membeli sayuran hanya untuk hamster karena mereka tidak makan banyak. Anda dapat menyisakan sedikit pada saat menyediakan makan untuk keluarga anda. Contohnya waktu anda membuat salad kol, anda dapat memberi kol tengahnya untuk hamster anda. Oh, ya beberapa sumber mengatakan bahwa selada(lettuce) membahayakan untuk kesehatan hamster. Kami kurang yakin tentang itu tetapi anda bisa hindari. Anda harus memperhatikan hamster anda akan nalurinya dalam menyimpan makananya di sarangnya. Mereka menyimpan apa saja di sarang mereka, tetapi mereka tidak memilah/membersihkan, mereka juga tidak menyadari sayuran telah rusak/membusuk cepat. Jadi jagalah kebersihan kandang hamster anda, buanglah sayuran lama yang disimpannya secara teratur. Sayuran yang busuk atar berjamur akan membahayakan hamster anda.
Sayuran herb yang kuat seperti bawang putih, daun bawang atau seledri dapat menjadi racun bagi hamster yang kecil. Walaupun sayuran ini baik untuk manusia, daun rasa kuat dapat membahayakan kesehatan hamster. Hindarilah seledri, bawang putih, bawang merah. Hamster makan apa saja tanpa pamrih, hanya anda yang dapat melindunginya dari keracunan makanan. Anda juga harus menyadari bahwa campuran salad pack yang dijual di supermarket. Kadangkala campuran salad pak mungkin bisa berisi sayuran itu. Anda sebaiknya memberi makan hamster dari sayuran sendiri. Stimulan lainnya seperti coklat juga dapat membahayakan kesehatan hamster. Jagalah anak anak anda untuk tidak memberi makanan cemilan/snak mereka kepada hamster. Karena hamster anda dapat berakhir dengan tragis.
Gigi hewan pengerat tidak pernah berhenti tumbuh. Oleh sebab itu mereka harus menggigit sesuatu yang keras terus menerus. Untuk alasan inilah anda harus memberi mereka sesuatu untuk mereka gigit. Sayuran terlalu lunak untuk ini, anda dapat memberi pelet yang keras atau sepotong kayu. Makan formulasi cocok untuk tujuan ini, silahkan anda cek di petshop disekitar anda. Biasanya makanan hamster didesain sekeras mungkin untuk memangkas gigi mereka. Sepotong kayu juga berfungsi sama dalam upaya perawatan gigi, tetapi makanan hamster juga bekerja sebagai suplemen dan lebih dapat dinikmati oleh hamster. Kadang-kadang formulated makanan tidak sesuai dengan selera hamster, maka jangan beli terlalu banyak. Beli sedikit dahulu dan lihat apakah hamster menyukai itu atau tidak.
Hamster juga menyukai buah-buahan. Anda dapat memberi makan seperti buah beri atau sepotong apel ke hamster, mereka pasti senang sekali. Aturan dasarnya adalah mild buah cocok untuk bayi juga baik untuk hamster. Buah-buah juga seperti sayuran dapat menjadi busuk dengan cepat, anda harus ingat itu. Jika buah-buahan telah menjadi busuk atau berjamur, buah busuk itu dapat membahayakan tidak saja bagi hamster tetapi juga pemelihara. Jika hamster telah meninggalkan buah yang anda berikan, anda harus angkat dan buang sisanya dari kandangnya. Jangan biarkan sisanya membusuk di dalam kandang.
Sumber :
http://www.hewanpeliharaan.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6&Itemid=2
ImageHamster suka biji bunga matahari seperti hewan pengerat lainnya. Kadang-kadang biji ini sering dinyatakan sebagai sumber nutrisi utama tetapi itu tidak benar. Di lingkungan alam liarnya, biji-matahari memang sumber nutrisi penting dan dapat dimengerti mereka tergila-gila akan biji matahari ini. Tetapi untuk hamster, biji matahari adalah makanan terlalu berlemak untuk dimakan setiap hari. Jika anda memberi makan biji matahari di kandang hamster anda, ini akan membuat hamster anda cepat gemuk. Kegemukan juga tidak baik untuk hamster. Anda sebaiknya memberi biji matahari sebagai hadiah/traktiran. Jumlah maksimum harian adalah antara 3 sampai 5 biji. Cara ini juga dapat membantu anda menjinakan atau berteman baik dengan hamster dengan cepat. Dengan memberi makan biji matahari dengan tangan, hamster anda akan mengakui anda sebagai pemelihara yang baik.
Selain biji-bjian atau kacang, anda dapat memberi makan hamster anda dengan sayuran seperti cabbage dan sayuran lainnya. Mereka suka sekali. Sayuran tidak membuat mereka gemuk. Anda tidak perlu membeli sayuran hanya untuk hamster karena mereka tidak makan banyak. Anda dapat menyisakan sedikit pada saat menyediakan makan untuk keluarga anda. Contohnya waktu anda membuat salad kol, anda dapat memberi kol tengahnya untuk hamster anda. Oh, ya beberapa sumber mengatakan bahwa selada(lettuce) membahayakan untuk kesehatan hamster. Kami kurang yakin tentang itu tetapi anda bisa hindari. Anda harus memperhatikan hamster anda akan nalurinya dalam menyimpan makananya di sarangnya. Mereka menyimpan apa saja di sarang mereka, tetapi mereka tidak memilah/membersihkan, mereka juga tidak menyadari sayuran telah rusak/membusuk cepat. Jadi jagalah kebersihan kandang hamster anda, buanglah sayuran lama yang disimpannya secara teratur. Sayuran yang busuk atar berjamur akan membahayakan hamster anda.
Sayuran herb yang kuat seperti bawang putih, daun bawang atau seledri dapat menjadi racun bagi hamster yang kecil. Walaupun sayuran ini baik untuk manusia, daun rasa kuat dapat membahayakan kesehatan hamster. Hindarilah seledri, bawang putih, bawang merah. Hamster makan apa saja tanpa pamrih, hanya anda yang dapat melindunginya dari keracunan makanan. Anda juga harus menyadari bahwa campuran salad pack yang dijual di supermarket. Kadangkala campuran salad pak mungkin bisa berisi sayuran itu. Anda sebaiknya memberi makan hamster dari sayuran sendiri. Stimulan lainnya seperti coklat juga dapat membahayakan kesehatan hamster. Jagalah anak anak anda untuk tidak memberi makanan cemilan/snak mereka kepada hamster. Karena hamster anda dapat berakhir dengan tragis.
Gigi hewan pengerat tidak pernah berhenti tumbuh. Oleh sebab itu mereka harus menggigit sesuatu yang keras terus menerus. Untuk alasan inilah anda harus memberi mereka sesuatu untuk mereka gigit. Sayuran terlalu lunak untuk ini, anda dapat memberi pelet yang keras atau sepotong kayu. Makan formulasi cocok untuk tujuan ini, silahkan anda cek di petshop disekitar anda. Biasanya makanan hamster didesain sekeras mungkin untuk memangkas gigi mereka. Sepotong kayu juga berfungsi sama dalam upaya perawatan gigi, tetapi makanan hamster juga bekerja sebagai suplemen dan lebih dapat dinikmati oleh hamster. Kadang-kadang formulated makanan tidak sesuai dengan selera hamster, maka jangan beli terlalu banyak. Beli sedikit dahulu dan lihat apakah hamster menyukai itu atau tidak.
Hamster juga menyukai buah-buahan. Anda dapat memberi makan seperti buah beri atau sepotong apel ke hamster, mereka pasti senang sekali. Aturan dasarnya adalah mild buah cocok untuk bayi juga baik untuk hamster. Buah-buah juga seperti sayuran dapat menjadi busuk dengan cepat, anda harus ingat itu. Jika buah-buahan telah menjadi busuk atau berjamur, buah busuk itu dapat membahayakan tidak saja bagi hamster tetapi juga pemelihara. Jika hamster telah meninggalkan buah yang anda berikan, anda harus angkat dan buang sisanya dari kandangnya. Jangan biarkan sisanya membusuk di dalam kandang.
Sumber :
http://www.hewanpeliharaan.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6&Itemid=2
Tips Memelihara Hamster
Memelihara hamster katanya susah. "Dua kali beli, dua kali mati," kata teman Raisa yang dibenarkan oleh Mamahnya. "Kalau tidak bisa memelihara cepat mati," kata Omang kemarin waktu berkunjung ke rumahku di Kalibata.
Saya sendiri tidak merasa susah memelihara hamster. Awalnya, beberapa bulan lalu Shemissa membeli hamster kecil warna putih. Setelah agak besar perangainya menjadi agak galak dan suka menggigit. Kami sekeluarga lalu pergi ke Jl. Barito untuk melihat-lihat berbagai jenis hamster yang dijual di sana. Ternyata, hamster yang dibeli Shemissa adalah hamster lokal yang panjangnya kalau sudah besar bisa mencapai 10 cm.
Kemudian saya membeli sepasang hamster, yang menurut penjualnya dari jenis Dominant Spot. Ciri-cirinya: (i) ada garis tengah warna hitam dari kepala hingga mendekati buntut, (ii) ada 3 kombinasi warna, yaitu hitam, coklat, dan putih, (iii) jinak dan tidak menggigit --tidak seperti jenis campbell atau hamster lokal, (iv) ukurannya tergolong sangat kecil dengan panjang dari depan hingga ekor hanya sekitar 5 centimeter sehingga nampak lucu.
Pasangan hamster itu kini sudah beranak-pinak. Pertama pada tanggal 25 Desember 2007, si Momo, nama yang diberikan oleh Shemissa, melahirkan beberapa ekor. Pas ketahuan melahirkan, beberapa bayi hamster sudah dimakan oleh induknya. Ada 2 kepala bayi hamster yang tergeletak di tengah kandang. Saat itu saya belum tahu bagaimana cara merawatnya.
Saya langsung konsultasi dengan penjualnya. Kata dia, kalau induknya stres memang suka memakan bayinya. Saran dia, langkah awal pisahkan dulu dari induknya yang jantan. Lalu saya beli satu kandang lagi, aquarium ikan hias yang ukurannya kira-kira panjang 40cm lebar 30cm dan tinggi 25 cm.
Induk betina beserta 4 ekor anaknya yang tersisa saya pisahkan ke kandang baru itu. Saya beri potongan kain dan makanan yang cukup untuk beberapa hari. Saya letakkan di pojok rumah dan saya tutup luarnya dengan kain lebar, biar suasanya gelap seperti di terowongan sesuai kehidupan aslinya.
Beberapa hari kemudian saya tengok, anaknya tinggal 2 ekor. Dua ekor ini , satu jantan dan satu betina, kemudian tumbuh besar hingga sekarang. Yang betina malah sudah melahirkan 4 ekor pada 27 Pebruari lalu.
Sementara itu, induk betina yang pertama saya beli, si Momo, sudah memberikan anak lagi pada 25 Januari 2008 sebanyak 7 ekor (2 ekor sudah dijual oleh Shemissa kepada teman-temannya dan 2 ekor diminta Dita), dan pada 25 Pebruari melahirkan lagi sebanyak 7 ekor.
Saat ini, di rumah ada 11 ekor bayi hamster yang lucu-lucu.
***
Bagaimana sih cara merawat hamster agar bisa bertahan hidup dan beranak-pinak seperti itu? Beberapa tips memelihara hamster bisa saya sebut sebagai berikut:
* Usahakan kandang selalu bersih dan kering. Gunakan pasir atau butiran batu yang biasa dijual di tempat penjualan hamster sebagai alasnya. Pasir ini berguna untuk mengeringkan kandang dari air kencing dan menghilangkan bau air kencing itu sendiri. Pasir ini juga bisa dipakai hamster untuk mandi sehingga bulunya terlihat rapih, kering, dan tidak bau.
* Ganti pasir ini setiap minggu atau 2 minggu sekali dengan pasir baru. Setelah seminggu atau dua minggu, pasir ini akan terlihat kotor karena bercampur dengan kotoran dan sisa makanan. Jika mau sedikit repot, pasir yang sudah terpakai bisa dicuci, dikeringkan, dan dipakai ulang.
* Cara mencucinya, pasir bekas pakai tadi direndam dulu agar kotoran dan sisa makanan mengambang sehingga mudah untuk dibuang dan dipisahkan dari pasirnya.
* Beri makanan dan minuman yang cukup. Untuk makanan, saya memberi kuaci atau tumbukan kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya. Untuk minuman, sesuai saran penjualnya, jangan beri air langsung, tetapi beri kecambah (tauge) setiap pagi dan sore. Dengan demikian, kandang bisa terus kering sepanjang hari. Banyak orang memberi minum dengan air sehingga kandang menjadi basah dan hamster mudah sakit dan mati.
* Tambahkan makanan baru hanya jika makanan yang sudah ditaburkan atau disediakan di tempat makanan sudah habis termakan. Ini untuk menjaga kebersihan agar tidak banyak sisa makanan berserakan di dalam kandang.
* Jika induk betina melahirkan, pisahkan dari hamster pejantan atau hamster lainnya, dan perbanyak makan kecambah. Ciri-ciri hamster betina yang akan melahirkan terlihat dari bentuk perutnya yang membuncit dan si induk seperti gelisah mondar-mandir dalam kandang dengan tingkat keaktifan yang lebih tinggi dari biasanya. Jangan lupa beri potongan kain untuk membuat sarang buat bayi-bayi hamster yang akan dilahirkan.
Selamat mencoba memelihara hamster.
Sumber :
http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/209/tips-memelihara-hamster.html
9 Maret 2008
Saya sendiri tidak merasa susah memelihara hamster. Awalnya, beberapa bulan lalu Shemissa membeli hamster kecil warna putih. Setelah agak besar perangainya menjadi agak galak dan suka menggigit. Kami sekeluarga lalu pergi ke Jl. Barito untuk melihat-lihat berbagai jenis hamster yang dijual di sana. Ternyata, hamster yang dibeli Shemissa adalah hamster lokal yang panjangnya kalau sudah besar bisa mencapai 10 cm.
Kemudian saya membeli sepasang hamster, yang menurut penjualnya dari jenis Dominant Spot. Ciri-cirinya: (i) ada garis tengah warna hitam dari kepala hingga mendekati buntut, (ii) ada 3 kombinasi warna, yaitu hitam, coklat, dan putih, (iii) jinak dan tidak menggigit --tidak seperti jenis campbell atau hamster lokal, (iv) ukurannya tergolong sangat kecil dengan panjang dari depan hingga ekor hanya sekitar 5 centimeter sehingga nampak lucu.
Pasangan hamster itu kini sudah beranak-pinak. Pertama pada tanggal 25 Desember 2007, si Momo, nama yang diberikan oleh Shemissa, melahirkan beberapa ekor. Pas ketahuan melahirkan, beberapa bayi hamster sudah dimakan oleh induknya. Ada 2 kepala bayi hamster yang tergeletak di tengah kandang. Saat itu saya belum tahu bagaimana cara merawatnya.
Saya langsung konsultasi dengan penjualnya. Kata dia, kalau induknya stres memang suka memakan bayinya. Saran dia, langkah awal pisahkan dulu dari induknya yang jantan. Lalu saya beli satu kandang lagi, aquarium ikan hias yang ukurannya kira-kira panjang 40cm lebar 30cm dan tinggi 25 cm.
Induk betina beserta 4 ekor anaknya yang tersisa saya pisahkan ke kandang baru itu. Saya beri potongan kain dan makanan yang cukup untuk beberapa hari. Saya letakkan di pojok rumah dan saya tutup luarnya dengan kain lebar, biar suasanya gelap seperti di terowongan sesuai kehidupan aslinya.
Beberapa hari kemudian saya tengok, anaknya tinggal 2 ekor. Dua ekor ini , satu jantan dan satu betina, kemudian tumbuh besar hingga sekarang. Yang betina malah sudah melahirkan 4 ekor pada 27 Pebruari lalu.
Sementara itu, induk betina yang pertama saya beli, si Momo, sudah memberikan anak lagi pada 25 Januari 2008 sebanyak 7 ekor (2 ekor sudah dijual oleh Shemissa kepada teman-temannya dan 2 ekor diminta Dita), dan pada 25 Pebruari melahirkan lagi sebanyak 7 ekor.
Saat ini, di rumah ada 11 ekor bayi hamster yang lucu-lucu.
***
Bagaimana sih cara merawat hamster agar bisa bertahan hidup dan beranak-pinak seperti itu? Beberapa tips memelihara hamster bisa saya sebut sebagai berikut:
* Usahakan kandang selalu bersih dan kering. Gunakan pasir atau butiran batu yang biasa dijual di tempat penjualan hamster sebagai alasnya. Pasir ini berguna untuk mengeringkan kandang dari air kencing dan menghilangkan bau air kencing itu sendiri. Pasir ini juga bisa dipakai hamster untuk mandi sehingga bulunya terlihat rapih, kering, dan tidak bau.
* Ganti pasir ini setiap minggu atau 2 minggu sekali dengan pasir baru. Setelah seminggu atau dua minggu, pasir ini akan terlihat kotor karena bercampur dengan kotoran dan sisa makanan. Jika mau sedikit repot, pasir yang sudah terpakai bisa dicuci, dikeringkan, dan dipakai ulang.
* Cara mencucinya, pasir bekas pakai tadi direndam dulu agar kotoran dan sisa makanan mengambang sehingga mudah untuk dibuang dan dipisahkan dari pasirnya.
* Beri makanan dan minuman yang cukup. Untuk makanan, saya memberi kuaci atau tumbukan kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya. Untuk minuman, sesuai saran penjualnya, jangan beri air langsung, tetapi beri kecambah (tauge) setiap pagi dan sore. Dengan demikian, kandang bisa terus kering sepanjang hari. Banyak orang memberi minum dengan air sehingga kandang menjadi basah dan hamster mudah sakit dan mati.
* Tambahkan makanan baru hanya jika makanan yang sudah ditaburkan atau disediakan di tempat makanan sudah habis termakan. Ini untuk menjaga kebersihan agar tidak banyak sisa makanan berserakan di dalam kandang.
* Jika induk betina melahirkan, pisahkan dari hamster pejantan atau hamster lainnya, dan perbanyak makan kecambah. Ciri-ciri hamster betina yang akan melahirkan terlihat dari bentuk perutnya yang membuncit dan si induk seperti gelisah mondar-mandir dalam kandang dengan tingkat keaktifan yang lebih tinggi dari biasanya. Jangan lupa beri potongan kain untuk membuat sarang buat bayi-bayi hamster yang akan dilahirkan.
Selamat mencoba memelihara hamster.
Sumber :
http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/209/tips-memelihara-hamster.html
9 Maret 2008
Langganan:
Postingan (Atom)